Mengejar waktu untuk FAS
Aku seorang pelajar
SMP, walau masih SMP bukan menjadi penghalang bagi ku untuk mengikuti banyak
kegiatan. Sebenarnya tergantung minat kalau misalkan seseorang ingin
terlibat dalam berbagai kegiatan atau memilih untuk memperbanyak aktivtas
pribadi. Dalam hal ini lebih ku sukai untuk melakukan aktivitas bersama-sama
sebanyak mungkin. Hehehe
Event pertama yang
masih hangat di kepalaku adalah saat menjadi ketua panitia "Festifal Anak
sholih"(FAS) yang dilakukan di Pondok Pesantren Saubari Bening Hati. Aku ditunjuk
langsung untuk memimpin acara ini. Satu bulan sebelum acara aku diminta
memikirkan ide-ide untuk lomba di
kegiatan tersebut. Selebih itu tak pernah disinggung lagi kegiatan itu karena
ustadz tidak meminta rapat. Aku pun dalam kondisi pelajaran yang luar biasa
ketat. karena mau ujian.
Dua pekan sebelum
acara ada rapat koordinasi singkat tapi mengejutkan. Gimana gak mengejutkan,
tiba-tiba aku diminta ustadz untuk presentasi dihadapan mahasiswa. Yeah, sebuah
pengalaman baru karena aku benar-benar tak mengenal satu pun mahasiwa di depanku.
Aku dengan gaya yang
agak kaku menyampaikan ide-ide acara dengan terpatah-patah. Serta aku ditunjuk
langsung membagi tugas untuk mereka. Ampun deh, sudah ngerasai feel tegang dan
keringetan di hadapan mereka lalu harus membagi tugas. Jujur aku malu dan tak
berani memandang orang-orang di sekitarku.
Setelah kumpul itu,
nggak pernah lagi ada pembahasan lagi. Satu pekan sebelum acara, tepat pada
pekan itu aku lagi ujian sekolah. Tapi memang acara nya nggak bisa ditunda makanya aku bener-bener
persiapan acara disela-sela kegiatan sekolah.
Dari mencetak
brosur, membuat lembaran-lembaran penilaian sebagai macam, sampai merakit piala
sendiri. Singkat cerita, dua hari sebelumnya ada info kalau peserta baru ada 5
orang. What???. Aku lemes habis denger itu. Bayangin aja, acara yang targetnya
untuk 50 orang baru 5 orang yang daftar. Its imposible. Gak mungkin bisa
ngumpulin orang sebanyak itu dalam waktu yang singkat.
Sekali lagi kulawan
keluh kesah yang 'ngerundel' di hati. Ku kerahkan segala kemampuan dari
bagi-bagi brosur ke sekitaran, sebar surat dan broadcasting kemana-mana, sampe
promosi di acara parenting tk.
Satu hari terakhir.
Sudah nggak bisa nyari pesrta lagi dan harus fokus ke acara berapapun yang
hadir. Dengan mengambil pilihan terburuk. Ya dijalani aja.
Di hari itu juga,
semua orang pas ada kegiatan, semuaa.. Jadi terpaksa single fighter deh. Harus
menyiapkan sendiri. Huh, kesal, capek, banyak ngeluh. Itu yang kurasakan dan
kulakukan. Tapi sebuah tanggung jawab lebih sebagai ketua panitia lebih berat
dari pada meninggalkan acara. Walaupun lebih tepatnya adalah rasa takut jika
acara terselenggara dengan kurang meriah, berantakan sana sini. Huh, sungguh
memalukan kalau hal itu terjadi.
Malam sebelum acara.
Tepatnya tengah malam, baru pulang teman-teman santri. Langsung deh koordinasi sama
mereka. dapet kabar baru yang ikut peserta udah 15 orang. dalam hati lega banget. walaupun masih jauh dari perkiraan peserta.
tepat di hari acara. badan capek, lemes, bau(karena banyak keringet dan lupa mandi). untung ada bentua dari Mahasiswa FIM Semarang yang dateng bantuin acara ini. jadi lumayan berkurang tugas kami sebagai santri. tapi ketua panitianya tetep aku.
pas waktu regristasi mulai tuh banyak yang daftar. awalnya aku pikir sedikt, eh makin banyak lagi yang datang. dalam hati bersyukur lagi.
acara udah mau mulai, langsung mandi dan ganti baju. nggak taunya disuruh sambutan lagi. waduh.. ya tak keluarin apa yang pas itu kepikiran. sambil sesekali ketawa dengan peserta.(pesertanya anak tk-sd).
acara berjalan lancar. hadiah juga udah dibungkus. peserta yang deteng juga udah nyentuh angka 40. bahagia deh rasanya.
oke. kenapa aku ngomongin panjang lebar cerita yang bisa kalian bilang pengalaman baik atau absurd, tapi ada satu hal yang ingin aku bilangin,
everything's impossible until someone do it. and i did it.
so, segalanya itu mungkin. karena belum ada yang mulai jadi orang-orang bakalan bilang nggak mungkin.