Aku teringat saat
masa pencarian aekolah SD dulu, aku yang belum memiliki banyak pilihan akhirnya
menentukan sekolah di sekolah alam ar ridho di semarang. Sebuah pilihan yang
didasari pingin ikut kakak, pingin ada deket sama kakak. Itu alasan ku. Jujur, pertama
kali ke Sekolah Alam ar ridho aku merasa aneh, ya aneh aja, dulu sekolah ku di
dalam gedung bertingkat sekarang di sebuah kawasan yang pertama kali kusangka
'hutan'. Saat itu aku jatuh cinta pada sebuah suasana, suasana yang tak dapat
ku temukan sebelumnya.
Berjejer kelas
dengan kontruksi kayu yang terkesan alami tapi modern, sejuk udara yang sangat
melimpah ruah, di sana sini pohon pohon.
Hari pertama aku
mengetahui kelasku, kelas 7. sebuah ruangan 6 X 6 dengan 20 meja kecil, sebuah
lemari, papan tulis dari kayu, dan yang paling unik tanpa jendela dan pintu,
alias terbuka. Woww... Mengagumkan sekali.
Dan satu lagi, tidak
ada kursi untuk duduk jadi harus duduk lesehan. Bisa selonjoran dan
tidur-tiduran.
Di sini hanya ada 3
kelas. Kok 3 kelas doank? Karena biar murid nya akrab. Itu jawaban kecil yang
ada di kepalaku. Satu kelas ada 20 orang.
Sebuah sekolah yang
mengantarkan aku dalam perjalanan 3 tahun yang panjang yang membentuk sebuah
karakter dan cita-cita. Serta sikap dalam menghadapi sebuah tantangan global.
Akan kulanjutkan kisah ini