Mungkin kamu bisa membayar
liburan ke Pulau Bali atau melanjong ke luar negeri, tapi kamu nggak bisa bayar
rasanya liburan dengan riang dan hati yang lapang bahagia
Perjalanan bisa ditukar dengan
rupiah, kemanapun. Jika ada uang bisa berangkat. Bila ada waktu langsung rogoh
kocek. Namun tak bisa kau ambil dengan biaya sebesar apapun, bahkan bersama
orang yang kamu cintai, perasaan yang menikmati perjalanan. Setiap detik menuai
decak haru yang mendera hati kecil mu. Bisa jadi tanpa modal sedikitpun. Itulah
yang dinamakan rasa. Hanya kamu yang me’rasa’ yang bisa menikmati, Cuma yang
diberi titik ‘deg’ yang akan menjumpai indah.
Kadang tak bisa diterjemahkan
oleh lisan dan tulisan. Tidak bisa dirangkai dengan kata-kata. Sulit untuk
ditemukan apa penjelasan dan maksud tujuannya. Tapi seperti itulah rasa, angin
halus yang pilih kasih. Cuma yang terpilih yang akan dijumpainya.
Banyak orang memperjuangkan dan
mengorbankan diri serta menghabisi dana untuk mencari rasa. Sebut saja rasa ini
dengan kata tenang. Mereka mencari di villa pucuk bukit atau di pasir ujung
pantai. Berkeliling restoran termahal untuk makan malam dan bermalam dengan
bersenang-senang di tempat yang dilarang. Demi satu rasa, tenang.
Tak sedikit pula yang
menghabiskan separuh harinya di depan game. Mengahiri pekanan bersama bioskop
layar lebar favorit. Atau mengangendakan futsal dan renang di sela sibuknya.
Harapnya sebuah rasa, bahagia.
Bagaimana besarnya peranan rasa
dalam kehidupan, mungkin besar sekali. Ia bukanlah sebuah kegiatan tapi ada di setiap
sendi kehidupan. Senang atau sedih, gembira atau murung, berbunga-bunga atau
benci. Butir-butir rasa mengalir bersama darah dan oksigen. Menyatu dalam
daging dan bergerak memandu otot.
Ialah rasa mengarahkan pemilik
raga untuk bertindak, mengatur indra untuk merasa dan meminta tubuh untuk taat
kepada rasa. Selagi ia berkuasa, tubuh tiada sanggup meronta dan menjerit.
Sesaat ia bertahta, pengaruh luar akan tak didengar bahkan diabaikan.
Dialah rasa. Berbisa sekaligus
berguna. Mencari mangsa ketika tak bisa dikendalikan tapi memberi hasil kala
ditundukan.