Yang tersambung bisa jadi terulur, maka harus di tarik pelan
Yang terpaut mungkin bisa meregang, maka wajib dieratkan
Ya seperti itulah tali yang satu ini. Sangat rentan terputus dan lepas. Mudah untuk terpantang dan putus. Maka solusi terbaik adalah berhati-hati dalam memegang tali ini.
Silaturahmi namanya. Artinya adalah ikatan kasih sayang antar manusia secara luas. Ikatan dengan teman, tetangga, kerabat, keluarga. Kalo sudah tersambung wajib dijaga. Bila sudah terhubung harus dibina.
Terkadang yang menarikulurnya adalah kesalahan pahaman. Tak sejalan pikiran dengan kita, mis comunikasi dan berujung terputus sementara tali ini. Sering sekali terjadi pada sebuah tali yang terbentang, terkena angin, terterpa hujan, tersenggol dan tertabrak.
Tersinggung, tak enak hati. Muak serta marah. Itulah serba serbi hubungan tali silaturahmi. Tak selalu nyaman, sesuai harapan. Kadang jengkel, jenuh, dan tak menyenangkan.
Namun obat selalu tersedia. Bukan untuk menghapus total kesalahan, atau menghilangkan memori alpa. Namun untuk memberikan kabar bahwa hubungan ini masih ada dan akan terus terjalin. Itulah makna menyambung silaturahmi.
Menjadi penawar untuk riak yang mengganjal di hati. Meski tak lupa namun kita tak mau memanggil kembali. Karena penawar itu hadir untuk melebarkan rongga hati, meluaskan dada yang sesak dan memaafkan salah yang lalu