Langsung ke konten utama

Ngga Ada Kerja(an)

Suatu ketika di hari raya, dua pemuda yang baru lulus SMA tahun ini sedang melaksanakan shalat idul Fitri. Bersebelahan sampai usai. Berjabat tangan dan berpisah ke rumah masing-masing.
Kedua tidak pernah bertemu selain di masjid, ketika shalat berjamaah. Hampir setiap hari, bahkan setiap sholat lima waktu mereka berjumpa. Hanya sedikit menyapa dan tersenyum.
Seperti itu hingga lebaran berikutnya. Namun ada yang berbeda di sana. Pemuda pertama hadir dengan baju Koko yang sama seperti tahun lalu, sarung dan kopiah yang sama pula. Berbeda dengan pemuda kedua yang tampil bagus dengan baju serba baru, wangi dan enak di pandang. Keduanya shalat bersebelahan sama seperti tahun lalu.
Pemuda pertama heran dengan kawannya, mengapa bisa seperti itu. Padahal mereka sama-sama sholat di masjid berjamaah, kadang bersebelahan. Tapi kenapa nasib mereka berbeda.
Karena penasaran di tanyalah pemuda kedua, "Bro, kita ke masjid bareng, jamaah bareng kadang sebelahan. Kok lu lebih sukses sih?".
Pemuda kedua menjawab, "Emang habis sholat lu kemana aja?".
"Gue di rumah, kadang tidur, main hp, cuma itu aja. Kan kita pengangguran bro". Ucap nya.
"Nah itu bedanya kita, lu habis sholat ngga ngapa-ngapain sih. Gw habis ketemu lu ya, langsung ke rumah temen bapak gw, awalnya cuma bantu di warung. Lama-lama ditawari lamar kerja. Sekarang gw udah kerja" kata pemuda kedua.
"Apa bedanya, gw juga Googling kerjaan kok. Tapi sampe sekarang masih di rumah aja" balas pemuda pertama.
"Bedanya lu ngga action. Cuma cari aja tapi ngga serius. Ngga mau keluar cari info. Gw awalnya mau kerja yang gajinya gede, tapi gw tahu ngga mudah ke sana" lanjut pemuda kedua.
"Gw juga keluar kok, kata siapa di rumah mulu" balas pemuda pertama.
"Gini deh, lu keluar cari kerja sama di rumah sante-sante banyak mana?" Tanya pemuda kedua.
"Emm, banyak di rumah lah. Orang di luar rumah malah habisin duit" jawab pemuda kedua.
"Habisin duit? Emang lu keluar ngapain bro?" Tanya kembali pemuda kedua.
"Ya gitu lah bro, cari angin, habisin bensin. Jalan, makan, main" kata pemuda pertama.
"Lah itu salah lu, kagak serius".
"Yang penting ngga lupa sholat kan?" Alasan pemuda pertama.
"Bener banget ngga boleh lupa sholat. Tapi jangan lupa lu masih di dunia, juga harus dikejar lah. Ngejar nya bukan main atau jalan-jalan, tapi serius" kata pemuda kedua.
"Gw kan juga cari. Tapi ngga ketemu rezeki nya" bantah pemuda kedua.
"Lu nyari yang serius lah" kata pemuda kedua.
....
Hmm, apapun itu, sudah ketemu perkerjaan atau belum, rezeki harus dijemput, bukan dicari lho. Kenapa? Karena rezeki udah ada dan sudah di gariskan. Udah ada. Dateng ke kita lagi rezekinya. Ibarat cicak, nyamuk nya datang sendiri. Di datangkan oleh Allah.
Tapi kita ngga boleh tanpa perjuangan, tanpa aksi sedikit pun. Ngga bergerak, hanya mengharapkan hasil datang. Itu ngga boleh juga.
Rezeki itu ada, dan kita yakin itu ada. Tapi kita diminta untuk ambil. Berusaha intinya. Dengan berbagai cara yang bersinonimkan dengan usaha. Terserah rezekinya datang lewat jalan yang mana, dari depan atau belakang. Atau bisa jadi ada di samping.
Bisa jadi kisah nabi Ismail as, adalah contoh datang nya rezeki. Ibunda nya lari ke bukit, lari lagi ke bukit lainnya, tapi apakah dapat air. Bahkan airnya didapat dari tempat yang tidak dikira, apa sangka bunda Ismail bila air keluar dari sebrang kaki anaknya. Usaha adalah lari jauhnya Ibunda Ismail, sedang rezeki bebas datang dari mana.
Kejar lah rezeki, karena mengejar nya adalah ibadah. Kerja adalah ibadah bila kamu tahu. Kalo ibadah harus serius bukan?.
Hmm,. Kerja.. adalah suatu yang kita kejar. Namun mengejar kerja saja bila tak tahu ada ibadah di dalamnya adalah sia-sia. Masak kita mau dapet kulit nya aja. Sedang dalamnya lebih manis dan legit. Pahami dulu lah hakikat kerja, baru kita bekerja keras, karena kita tahu nilainya adalah ibadah.
Sholat wajib, kerja juga wajib. Tapi seperti sebuah tagline di spanduk proyek mall, "Utamakan sholat dan keselamatan kerja"