Langsung ke konten utama

mungkin#3


BOLEHKAN BERBOHONG JUMLAH UANG

“Masih punya uang nggak mas?” tanya Ayah.

“Masih kok, masih cukup” Jawabnya sambil menutup telepon.

Padahal uang si anak tinggal beberapa ribu saja. Tapi cukup.

Itulah cerita seorang anak kos yang menyembunyikan kehawatiran kedua orang tuannya dengan bilang cukup.

Kalo dilihat sekilas, ini adalah pembohongan terhadap orang tua, durhaka. Nggak sama antara ucapan dan realita. Tapi secara value ini bener.

Kalo tujuannya untuk mempertangguh diri, kenapa enggak. Walau dengan sedikit kebohongan dan kehawatiran akan makan esok hari.

Tangguh nggak dikasi tapi dilatih. Beda dengan tubuh kita yang 100% dikasih cuma-cuma oleh Allah. Tapi rasa ketangguhan itu dilatih. Semakin dilatih semakin tebal rasa tangguh seseorang.

Nggak hanya uang, tapi keadaan terjepit membuat ketangguhan melejit dua tiga kali lipat.

Kepepet nggak ada uang, belum bayar kos, bensin mau habis dan segala keterpepetan itu menangguhkan.

Lalu apakah masuk kebohongan? Iya. Kan bilang uang masih cukup ternyata tinggal dikit.

Kembali ke tangguh. Ada kekuatan super kuat yang nggak muncul kecuali sewaktu kepepet. Entah kenapa dunia udah membuktikannya.

Kekuatan yang nggak dibayangkan sebelumnya, ketangguhan yang dulu kepikiran aja nggak. Sekarang ada, di depan mata.

Intinya, tangguh bagian dari kehidupan yang sangat penting. Sialnya kita diminta untuk mengasah terus hingga tangguh beneran.