Gara-gara Geme
Tahu nggak sih?
Gara-gara geme waktumu banyak
terbuang sia-sia
Gara-gara geme ucapanmu kadang
nggak bisa dikontrol
Gara-gara geme kamu nggak peduli
terhadap sekitarmu
Gara-gara geme uangmu dihabiskan
untuk beli ini dan itu
Gara-gara geme, kamu kecanduan.
Emang seberapa bahayanya sih
geme?
Dua hari ini aku main geme, Pro
Evolution Soccer. Seru, happy, seneng, ketawa, tapi waktu hilang nggak kerasa.
Kalo udah di depan layar, 100%
pikiran ada di layar. Misal ada pikiran mau ngerjain yang lain, aka nada yang
bilang
“Jangan ditinggal, nanti kalah”
“Pialamu masih dikit”
“Ayolah, satu jam lagi. Nggak
papa kok”
“Tugas masih bisa dikerjakan
nanti, ini turnamennya mau selesai. Nyesel lho”
Semua itu aku rasakan. Pergulatan
antara mau lanjut atau stop. Sialnya, nggak berhenti-berhenti.
Dan ketika sudah menunjukan waktu
dini hari, mata udah nggak kuat untuk terbuka. Tidur.
“Tapi kan ada manfaatnya, banyak
lagi”
“Geme bisa buat otak cerdas lho,
jangan salah”
“Dari geme aku bisa dapet
komunitas, temen dan duit kok”
Ya. Itu semua benar. Tapi boleh
nggak kita mikir kalo hal lain yang dampak nya lebih besar kita lakukan akan
lebih bermanfaat?
Pernah nggak terlintas, belajar
apa yang kamu suka, bisa tentang geme, computer, software dan film bisa lebih
buat otak cerdas?
Pernah nggak ngerasa kalo duduk
diskusi dengan organisasi, berbisnis, melalukan hobi juga dapet komunitas,
temen dan uang?
“Iya sih, tapi pilihanku udah
geme. Sehari nggak ngegame rasanya gatel”
Oke kita siasati.
Kamu boleh ngegeme, semisal belum
bisa meninggalkannya, setiap hari setelah semua list pekerjaanmu selesai.
Silakan. Puas-puasin.
“Kalo aku kan gamers, ya harus
main geme donk”
Betul, skill game kamu bagus.
Udah dapet penghasilan juga. Tapi gini lho, kamu juga harus bersosial,
bermanfaat dan punya peran di masyarakat.
Misal kamu jadi gemers. Boleh
banget kalo kamu keren, ibadah lancar, patuh sama orang tua, ngerjain tugas
sekolah dan kampus. Asal kewajiban sebagai manusia kamu lakukan.
“Berisik”
Oke, aku juga suka ngegeme. Tapi
ku jadwal.
Sebenarnya intinya jangan kecanduan. Itu aja.