KASIH SAYANG
Memang rasa kasih dan sayang bukan milik manusia, tapi milik Allah. Dia bebas membagi dan menahan rasa sayang itu.
Contohnya seorang ayah dan anak yang kutemui pagi itu. Pertemuan ku dengan sang ayah bukan yang pertama, tapi ini kali pertama aku melihat ayah beserta anaknya.
Sang ayah menderita penyakit hidrosefalus atau kepala membesar akibat ketidakseimbangan cairan di kepala.
Selain itu, ayahnya memiliki kumis yang panjang dan berantakan dan jenggot panjang. Pertama kali melihat sang ayah aku pikir beliau adalah seorang yang aneh, mungkin gila atau stress.
Tapi kejadian itu mengubah mindset ku tentang orang berpenyakit langka itu. Dan sang ayah mengajarkanku arti kasih sayang.
Bersama anaknya dia mengajak ngobrol dan bertanya tentang jalan dan tempat yang dilalui. Sang anak aktif sekali dan sering kalo ketawa.
Aku tersedu diam melihat sang ayah yang berbicara dengan penuh cinta tapi tanpa ekspresi wajah yang memadai. Karena aku sendiri takut bahkan jijik sebelumnya.
Memang kasih sayang yang dibagikan oleh Allah cuma kepada orang yang minta dan dipilih nya. Pikiranku melayang ke kekerasan anak oleh orang tua yang normal bahkan sangat berkecukupan. Sayang rasa cintanya telah tercabut sehingga anaknya yang lugu itu menjadi korban.
Kembali pada sang anak tadi. Ia mengenakan baju dan kerudung yang aku tahu itu seragam sekolah. Dan aku terheran lagi melihat logo salah satu sekolah yang lumayan mahal di kerudung si anak.
Kesimpulan positif ku si ayah memang benar-benar penuh cinta mendidik anaknya. Karena sekolah yang dipilih bukan sembarang sekolah tapi sekolah yang berbasis agama banget.
Aku hanya menikmati pemandangan itu sambil bersyukur dan merenung. Mengapa aku yang diberi tubuh yang lengkap dan sempurna ini kalah dengan sang ayah yang memiliki kekurangan tapi mampu memberikan kasih sayang sepenuhnya untuk sang anak.
Aku juga menyesali potensi kebaikan yang sering kali terlewatkan dan aku tidak menyesali nya.
Duh Gusti, terimakasih atas pertemuan singkat di atas si merah tujuan Terboyo-Sisemut. Saking syukur nya sampai aku tak berani mengambil gambar.