Langsung ke konten utama

HIATUS ITU PENTING!

Hai.. kembali lagi di blog setelah 1 tahun lebih absen. Aku akhirnya bisa menyentuh blog ini lagi, kesenengan main medsos kali ya, hahaha.

1 tahun hiatus/cuti, kepalaku selalu berkecamuk, minta dikeluarkan isinya. Jadilah Instagram, Podcast sekarang mulai Twitter untuk channel pengeluaran isi otak ku.

Tapi gaes, ternyata aku ga puas. Hampir semua platform punya kelemahannya yang aku ga suka.

Facebook. Aku main FB sejak kelas 4 SD. Main dalam arti berjejaring (anak kelas 4 jejaringnya cuma temen sekelas, mentok se angkatan haha) dan main game di FB itu sendiri, kalian pasti tahu bagaimana serunya game FB, kayak 8 ball pool, top eleven, ninja saga, dan lainnya.

Aku sempat juga nulis di FB, mengeluarkan isi kepala. Dan kalian tahu lah, apa isi kepala anak SMP, bucin dan qoute dari google, hahaha.

Lanjut ke Instagram, main Instagram dari kelas 7 semester 2 just for fun awalnya. Bahkan aku sempet 1 tahun ga pegang Ig karena hapenya tak tuker (nantilah ada cerita sendiri).


Baru ketika SMM aku mulai untuk share isi otak di IG, share tulisan di stories dan caption. Meski aku tahu dulu (sekarang udah berubah) IG tuh cuma modal foto, kalo lu punya foto bagus, estetik, abnormal bisa viral. Oh ya dulu pernah kepikiran pingin punya followers banyak, ahahaha. Setelah dipikir-pikir, followers banyak ga terlalu ngaruh buat ku (alibi ga bisa dapet 1000 followers selama 5 tahun).

Tapi Instagram juga terbatas, mau nulis panjang males juga, nulis di stories suka dilewatin sama yang liat. Liat doang gak baca.

Akhirnya coba ke YouTube. Makin susah. Proses produksi videonya, naskahnya, take berkali-kali, harus sediain waktu pulang sekolah bahkan nginep di SMM. Hasilnya paling cuma 4 video, itupun viewnya dikit, subscribe jangan ditanya, heu heu, ga sebanding dengan effort yang telah dikeluarkan.

Awal 2019 coba di podcast, aku mulai sebelum Raditya Dika sama Dedy Corbuzier masuk podcast. Lumayan tahun pertama udah 25 episode, yang dengerin lumayan. Alhamdulillah.


Namun, masuk 2020 entah apa yang terjadi, feel untuk nulis dan rekaman podcast, itu ilang. Mungkin kemakan vibe ujian nasional yang ternyata ga jadi. Atau keambil waktunya oleh project-project di SMM.

Mundur dikit, akhir tahun lalu, aku coba main Twitter, ga usah dicari karena ga manfaat juga tweetnya hahaha. Tapi yang aku suka dari Twitter ini ke-santuy-annya terus kecepatannya dalam informasi. Bahkan di IG banyak akun yang repost tweet.


Ga main tik tok? Ga sempet, jangan ditanya. Pernah coba tapi langsung ku hapus.

So, benang merahnya mungkin ada beberapa. Pertama aku main semua itu ada harapan untuk punya banyak followers, padahal nggak harus banyak banget, cukup punya yang responsif aja.

Maka, aku pikir boleh lah untuk balik ngeblog, karena aku tahu, kalian yang buka blog ini adalah orang yang punya effort lebih untuk buka link di IG atau di WhatsApp.

Aku mau ngasih berapa janji, akan ada 3 label/kategori yang insyaallah akan aku isi minimal 3x sepekan. 

1. Live at home : aku mau share apa yang terjadi di rumahku, obrolan sebelum tidur atau apalah itu.

2. Subjective : semua isi kepalaku yang agak aneh ini, opini dan seperlintasan ide akan aku tulis banyak di sini, mungkin sekaligus podcast nya.

3. Sebelum magrib : sebuah segmen diary yang isinya simple bahkan ga penting bagi kalian, apa yang terjadi sampe sebelum magrib, dipostingnya juga sebelum magrib.

Aslinya mau nulis banyak banget, pingin banget, tapi sekali lagi otak ini masih mikir engagement dll hahaha, masih takut sama komentar orang dan hujatan.

Anyway, thanks buat kamu yang udah baca sampe bawah, feel free untuk kasih komentar di sini.

Atau kasih tau aku di WhatsApp kalo kamu udah sampe akhir tulisan.