Kemarin siang, Abi pulang cepat. Tidak ada yang tahu jadwal Abi dalam sehari. Tetapi pulang awal menandakan dua hal; sudah selesai pekerjaan atau lagi capek dan pusing. Kali ini yang kedua.
"Ngelu mambu batang" (pusing bau bangkai) katanya begitu. Aku belum nggeh, bangkai yang mana?
Aku beranjak ke Mbah untuk ambil beras hasil selepan kemarin. Kali ini sengaja lewat Kendal kota (ke timur) baru belok kanan ke desa Mbah (ke selatan) karena mau mampir ATM.
Sepanjang perjalanan, terbesit tanya yang sama, bangkai di mana yang buat abi lemes dan pulang cepat? Jalanan ramai pukul 11 siang mengambil konsentrasiku.
Sampai di rumah Mbah, bakda salam dengan pertanyaan standar Mbah kepadaku, "Wes mangan le? Lauk opo?". Jawaban yang sering aku lupa, tadi pagi makan pakai lauk apa ya? Hahaha bisa lupa secepat itu.
Mbah cerita tentang kucing keracunan kemarin, "Wingi wes muntah-muntah karo ngising neng dhuwur klambiku, ternyata isuk mati neng ngisor lemari". (Kemarin udah muntah-muntah sama pup di atas bajuku, pagi ini mati di bawah lemari).
Ceritanya kemarin aku datang juga untuk nyelep gabah. Terus pas mau pulang Mbah minta untuk membersihkan muntahan kucing di sebelah lemari. Kata Mbah malam itu ada kucing yang makan racun tikus, terus muntah dan pup sembarangan. Tapi nggak tahu kemana kucing itu setelah keracunan.
Baru ketahuan pagi ini.
Setelah dari sawah Abi datang dan mencium bau sangit (bau bangkai) dari WC belakang. Ternyata di saluran samping WC ada bangkai. Bukan bangkai kucing tapi bangkai tikus. Segera mayat hewan itu dikubur di kebun sebelah.
Baunya ternyata masih ada di sekitar kebun. Tak jauh dari lobang galian tikus tadi ada mayat tikus kedua tergeletak. Karena Abi lagi on fire, digali kembali kuburan tikus tadi dan dimasukkan tikus kedua ke sana.
Cerita bau sangit belum selesai. Ternyata di ruang makan masih ada bau tak sedap itu. Aromanya agak berbeda, semakin keras bau bangkainya.
Ditelusurilah dan akhirnya ketemu batang ketiga, kucing! Mayat kucing ketemu di bawah lemari. Aku sempat heran ketika dengar "di bawah lemari". Ternyata ada ruang kecil di belakang lemari dengan tinggi kurang dari 7 cm dan kucing itu kemungkinan berdiam di sana setelah makan racun tikus lalu muntah di sekitar lemari sebelahnya dan pup di kursi tempat baju Mbah.
Ini semua sebab Abi pulang cepat sambil pusing.
Salah sendiri meracun kucing (sebenarnya target utama tikus). Matilah mereka. Kalau mati dan tidak dikubur 1 hari akan jadi bangkai yang aromanya menyengat dan membuat kepala pening.
Amanat:
"Jangan meracun tikus karena bisa jadi kucing juga kena. Jangan meracun tikus karena akan jadi bangkai"
Anyway, thanks buat kamu yang udah baca sampe bawah, feel free untuk kasih komentar di sini.
Atau kasih tau aku di WhatsApp kalo kamu udah sampe akhir tulisan.