Sebulan lebih saya di sawah, banyak hal yang bisa saya pelajari dari sini. Pertaniannya, problem solvenya, interaksi dengan petani lainnya dan masih banyak lagi.
Di tulisan ini, saya ingin berbagi satu insight menarik dari pekerjaan saya di sawah, mengusir burung. Tugas ini dinamakan "tunggu" oleh penduduk sekitar. Sesuai namanya, jobdesknya adalah menunggu dan mengusir burung Pipit yang datang dan hendak memakan padi.
![]() |
Burung Gereja Sumber: Wildlifetrusts.org |
Kata orang-orang di sawah, burung punya cara ngobrol dan koordinasinya sendiri. Saya melihat burung ini tidak sembarang dalam makan padi. Mereka punya strategi.
Burung pipit selalu terbang bersama kawanannya. Mereka berangkat saat matahari terbit dan pulang ketika tenggelam. Mereka punya koordinator (saya yakin ada!) yang membagi tugas sebagai berikut.
Tim Survei. Tim Penorobos dan terbagi menjadi beberapa tim kecil lainnya.
Tim survei bertugas di awal, mereka mencari lahan padi yang mulai berbuah di sekitaran sarang mereka. Kadang tim ini bisa terbang lintas desa dan kecamatan.
Tugas lainnya dari tim survei adalah mencicipi padi pertama kali. Karena mereka akan enggan makan di padi dengan treatment tertentu.
Tim penerobos tugasnya saat eksekusi. Terdiri dari 1 atau 2 burung saja. Mereka bertugas mencari celah dan masuk untuk bertengger di orang-orangan sawah atau tempat tinggi lainnya.
Tim penerobos mengorbankan dirinya untuk tidak makan di awal, tapi mereka memberikan kode bahwa daerah itu siap untuk diserang, lalu makan bersama-sama.
Beberapa tim lainnya bertugas di penyerangan. Awalnya mereka akan berkumpul. Namun ketika diusir mereka akan berpencar dalam jumlah puluhan. Mereka mengamati padi dari kejauhan, lalu terbang rendah perlahan dan happ, satu kawanan lolos dan memakan padi.
Begitu terus hingga saya sendiri capek menghadapi mereka. Ahahah
Merupakan sunnatullah bahwa burung-burung memiliki insting untuk mencari makan. mereka juga dibekali kemampuan komunikasi sederhana yang "cukup" untuk membuat sepanjang hidupnya atau paling tidak mereka pulang dalam keadaan kenyang.