Langsung ke konten utama

Hari Ke-1 : Kabur

Pernah nggak sih kamu kabur?

Sebenernya sulit untuk bercerita. Bercerita adalah hal yang paling pribadi, apapun tema ceritanya. Sepertinya isi #30HariBercerita di blog ini akan sedikit sekali bercerita wkwkwk

Kembali ke pertanyaan, pernah nggak sih kamu kabur? (aku-kamu nggak papa lah ya, biasanya blog ini menggunakan kata ganti saya-anda hahahaha) Kabur, sebenar-benarnya kabur dari kehidupan. Ngilang dari peredaran. Pernah?

Aku pernah. Selama 7 bulan kabur dari duniaku. Sembunyi di balik rumah lamaku. Rumah yang sama dengan rumahku sebelum aku kabur.

Aku menghilang dari teman-temanku. Mengganti hape android dengan hape jadul yang hanya bisa untuk telpon dan sms, paling banter menyetel radio.

Kalo ditanya, kenapa aku kabur? Karena duniaku yang begitu rumit dan aku terjebak di dalamnya. Aku tidak bisa ke mana-mana, terkerangkeng dengan semua orang yang bisa dengan mudah memanggilku lewat beberapa ketukan.

Aku ingin kabur.

Aku ingin kabur dari kegelisahan karena berkali-kali gagal. Tahun 2020 adalah tahun kegagalan bagiku. Aku gagal masuk di perguruan tinggi yang kuingini. Aku gagal mewujudkan impianku tahun itu.

Akhirnya, aku benar-benar kabur.

Aku tidak mengambil kuliah dan memutuskan menjauh dengan urusan persiapan menuju perguruan tinggi. Aku kembali ke rumah itu dengan tujuan baru : kabur.

Lalu apa yang kurasakan?

Tenang sekali. Tidak ada notifikasi, dering pesan masuk, grup WhatsApp yang tidak ada habisnya, keributan media sosial. Semuanya hilang bersisa tenang.

Hape jadulku hanya berbunyi sekali sehari untuk membangunkanku. Jarang sekali ada sms masuk.

Nyaman sekali. Kamu tahu, 7 bulan aku kabur, aku merasa damai. Aku tak pernah setenang ini.

Namun, semua yang kabur akan dicari, atau paling tidak dinanti. Gelisahku datang kembali. Jenuh, khawatir atas masa depan, ingin tahu kabar teman-teman setelah lama tidak berkomunikasi.

Aku pastikan, kabur itu tidak enak. Segala yang ku tinggal kabur tetap menungguku kembali. Masalah-masalahku tidak hilang sama sekali. Justru menanti kedatanganku.

Kabur ternyata bukan solusi, justru menjadi pelipat ganda masalah.

.

Bulan berlalu, kuberanikan diri kembali. Datang ke duniaku yang belum berubah kerasnya. 

Untungnya aku menguatkan hati, agar tidak kabur lagi.