Kalo di dunia kerja akan belajar hal baru lagi, ngapain kuliah?
Tega kamu buang duit keluarga +- 20 jt per tahun?
Jika perbulan karyawan dapat 1,2-1,5 juta, kenapa tidak kerja saja?
Katanya mau meningkatkan potensi, kenapa gak ngambil kursus peminatan?
Setahun lalu aku berfikir apa pentingnya kuliah? Toh bakal kerja juga pada ujungnya? Ditambah lingkungan di sekitarku waktu itu adalah orang-orang yang sudah lulus kuliah dan sedang mencari pekerjaan. Maka pertanyaan-pertanyaan mengenai perlu-tidaknya kuliah sempat mampir lama di pikiranku.
Fakta bahwa jika uang kuliah dipakai untuk usaha maka usaha yang dibangun akan lebih cepat berkembang dan menghasilkan profit., membuat aku ingin langsung ke dunia usaha. Aku sempat intensif mendalami peluang usaha tanaman Porang. Dengan modal menyewa beberapa ribu meter lahan dan ditanami porang, dirawat hingga dua tahun, kemudian panen akan mendapatkan keuntungan yang lebih nyata dan cepat.
Itu yang sederhana. Atau memulai usaha-usaha lainnya.
Uang besar modal kuliah bakal bisa mendanai ongkos belajar dalam praktik usaha, bukan? Beli bahan baku atau barang dagangan, sewa tempat atau buat website, biaya operasional akan bisa tercover oleh uang tersebut.
Apalagi jika aku membuka usaha, aku masih akan tetap belajar, leaning by doing, ikutan komunitas, ikut seminar dan sebagainya.
Cerita dari beberapa teman yang sudah bekerja di pabrik ataupun menjaga usaha makanan, mereka mengantongi minimal 1 juta hingga 1,5 juta dengan bekal ijazah SMA atau SMK mereka. Betapa tidak tergiurnya aku saat itu.
Lalu buat apa kuliah? Masih relevankah?
Kuliah Melatih Skill Hidup dan Skill Akademik
Aku menemukan jawaban ini dari para mentorku baik di sekolah maupun luar sekolah, dari berbagai bidang: dosen, wirausaha, freelance, wiraswasta, dan ASN.
Aku simpulkan begini, kegunaan kuliah itu melatih otak dan otot kita dalam dua hal, skill hidup dan skill akademik.
Pertama, skill hidup (lifeskil) sesuai namanya adalah kemampuan-kemampuan penting untuk meraih hidup yang aman dan nyaman. Secara umum kemampuan ini seperti, berkomunikasi dengan baik, bernegosisasi, berorganisasi, mengelola waktu, dan seterusnya.
Kemampuan ‘sepele’ lainnya terkait lifeskill yang juga penting antara lain, mengurus kesehatan sendiri, pergi ke bank, ke pasar, mengurus dokumen (KTP, Passport, dll), berkunjung ke pak rt, dan seterusnya.
Kabar bukurknya, daftar kemampuan-kemampuan ini harus dilatih agar terbiasa melakukannya. Tidak bisa serta merta keluar, sak det sak nyet, harus terus dilatih. Tidak bisa muncul dengan sendirinya, tidak automatis hadir jika dibutuhkan. Kata guruku, harus dikondisikan dan dicoba satu-satu.
Kedua, skill akademik yaitu kemampuan yang berhubungan dengan perkuliahan itu sendiri. Kemampuan ini adalah membaca jurnal, menyimpulkan, meriset, mengkritisi sebuah pernyataan, menulis laporan, dan sebagainya.
Kemampuan ini juga seperti memastikan tugas dikerjakan dan dikumpulkan, kemapuan non teknis mengenai komputer dan software, mencari referensi, dan seterusnya.
Menariknya, di dunia pekerjaan kemampuan hidup dan akademik akan sangat kepake. Meskipun subjek yang dipelajari berbeda, skillset yang digunakan nggak akan jauh berbeda.
Maka tidak haran banyak perusahaan besar di negeri ini yang masih mensyaratkan lulusan sarjana sebagai prasyarat mendaftar kerja. Yang mereka cari bukan apa yang ada di kepala, tetapi lebih ke skill set yang sudah terbangun selama kuliah.
Kata mentorku, untuk ngajari kerja itu mudah. Yang sulit ngajari kerja keras, push limit, ngejar target dan seterusnya.
Dengan Berkuliah, Potensimu Akan Melejit
Jika semasa SMA siswa sudah memiliki ketertarikan ke suatu bidang, di bangku perkuliahan minat itu berpotensi “jadi”. Minat akan menjadi piawai dan ahli.
Kenapa aku bilang berpotensi, di universitas ada banyak sekali UKM yang beragam sekali. Di Kampus kami, dari mulai debat, pecinta alam, menulis, olahraga sampai beladiri ada.
Kalau pun tidak didapatkan di kuliah, di sekitaran kampus ada banyak komunitas yang sesuai minat kita.
Tentu PRnya adalah menemukan tempat berkembang yang suportif. Menemukannya perlu waktu dan belum tentu ketemu yang ideal sekali. Namun, namanya sudah dalam wadah yang disatukan minat yang sama, akan mudah untuk maju.
Sebagai pembanding, jika sudah menemukan minat dan tidak berkuliah, seorang masih bisa mendapatkan pengembangan minat di luar sekolah. Namun, harus lebih effort dalam menemukan informasi di sosial media atau di forum-forum minat terkait.
Namun, perbedaan yang jelas sekali adalah penghargaan yang akan didapatkan di dalam kampus akan lebih besar. Ini pendapat pribadiku.
Kedua, potensi pendanaan dan pendampingan di kampus itu gede. Istilahnnya bakal diongkosi kalo mau lomba atau akses modal bagi usaha mahasiswa
Ketiga, jaringan di kampus yang memiliki minat serupa dan berhasil hidup dari minatnya tentu akan lebih luas ketimbang yang tidak memilih masuk ke kampus.
Jadi Berkuliah Tetap Penting
Secara umum sangat penting, terutama yang butuh mengasah life skill dan akademik skill di ranah formal, lebih khusus bagi orang yang menginginkan pekerjaan di sektor formal. Di Indonesia selembar ijazah itu masih dihargai lebih. Di masyarakat juga begitu, yang berpendidikan punya tempat yang lebih tinggi ketimbang yang tidak.
Namun, tidak bisa dipungkiri tidak semua orang butuh kuliah (formal). Menurutku, kebutuhan kuliah ini akan tidak relevan bagi para pembelajar jalanan yang subjek ilmunya belum tersedia di kampus.
Baik Kuliah Maupun Tidak, Belajar Adalah Kewajiban
Mau di dalam kampus, mau di luar kampus, di pabrik, di pasar, di toko, di jalanan sekalipun, belajar adalah kewajiban bagi yang orang ingin bertumbuh.
Belajar di luar kampus itu bagus karena akan bertemu dengan praktisi dan dihadapkan dengan pengalaman yang riil terutama bagi pelaku usaha dan korporasi.
Apalagi belajar di dalam kampus, selain menyiapkan otak dan otot pengetahuan, peluang "maju" di kampus akan lebih besar bila mahasiswa mampu memanfaatkan tiga-lima tahun belajarnya dengan baik.
NB: Agar seimbang, perlu sekiranya aku menulis apa-apa yang tidak kampus ajarkan, tetapi dibutuhkan sekali di kehidupan pascakampus. Soon insyaAllah.