Pagi tadi, di parkiran Rumah Ilmu, Mana HP saayyyaa! dalam hati.
Coba masuk ke Rumil dulu untuk membiarkan saya tenang, kemudian mencari lagi. Kok beneran ndak ada!!!
Jadilah hari ini, tanpa hape, untung bawa laptop, masih bisa nugas dan komunikasi.
Ada UTS jam 9 pagi dan jam 3 sore. Ada kelas daring jam 1 , yang ternyata UTS juga hehehe. Emang pekan UTS mau gimana lagi.
Lepas UTS jam 10.30 saya keluar Rumil (sebutan kami untuk Rumah Ilmu aka Perpustakaan Universitas) menuju Ruang Dosen Sejarah. Saya hendak menemui Bapak Kaprodi untuk menanyakan sesuatu, kemarin sudah tidak bertemu. Nihil, hari ini juga sama. Saya wa saja lewat WhatsApp Web yang ternyata kini tidak harus menyambungkan hape ke internet. Padahal hape saya posisinya offline. Alhamdulillah, ajaib memang.
Hari jumat = jumatan. Selepas jumatan yang super cepat karena di Masjid Kampus aka Masjid Ulul Albab, saya pergi ke warung super murah dan jangan-jangan paling murah di sekitaran Unnes. Saya pesan lauk udang goreng, kering tempe (entah kenapa orang Jawa bagian barat menyebutnya tempe orek), dan sop tanpa nasi dan minum karena sudah bawa wkwkkw. Hemat banget Cuma 4 ribu. Dan yang paling penting TANPA TUKANG PARKIR. Warung mana sekarang yang tanpa tukang parkir di depannya?
(pada saat mengetik ini, lampu di burjo mati seketika… emang biasa mati kata anak Unnes)
Bakda perut kenyang, saya balik ke MUA untuk ngecek tugas di Laptop. Agak kurang etis buka laptop di warung makan yang bayarnya Cuma 4 ribu. Setelah membuka website Elana dan menemukan UTS yang masih manusiawi (enggak ding) masih longgar deadlinenya. Saya cek kesulitan dan saya tinggal. Biasalah deadliner pasti begitu hahaha.
Saya berselancar di internet mengenai tugas lain dan sesuatu (apa itu? Saya kabarkan ketika dapat ya)
Lalu 14.15 saya mandi di MUA (entah terdengar biasa atau anh, tapi setelah mendengar orang dan mendengar suara orang seperti mandi saya mandi di MUA juga) lalu ibadah ashar dan persiapan UTS.
UTS, yang sebelumnya dijadwalkan 15.30 maju jadi 15.00. Untung saya ndak menunda untuk beli pulpen terlebih dahulu.
UTS sore ini adalah mata kuliah Bahasa Inggris, sebuah bidang yang cukup aduduh buat saya karena banyak hal di hidup saya gagal karena kekurangcerdasan saya di pelajaran ini. Jujur, ini UTS yang mudah karena hanya membahas apa yang sudah dipelajari – ndak seperti pelajaran sebelah yang materi dan soal yang diujikan suka overlap (colek matematika hahaha).
Saya selesai dengan cukup cepat, 40 menit, lalu bergegas keluar untuk koordinasi dengan kakak bagaimana teknis kita berdua pulang. Tektokan sebentar lalu sudah beres (dengan Google Meet!). saya menuju belakang Gedung Sejarah untuk mencetak beberapa dokumen dan membeli pulpen (akhirnya kesampaian) karena pulpen Standard saya mulai berkurang tintanya.
Tiba-tiba hujan datang seperti hari-hari biasanya di Semarang, tidak menentu waktunya. Tentu saya berusaha mempercepat langkah agar bisa ke destinasi berikutnya.
Tiba di depan motor, deg, kok dingin banget.
Ternyata oh ternyata, jaket saya ketinggalan di kelas (yang mana masih banyak temen saya di sana ahhaah) yaudah setengah malu tapi juga males kalo sampai kehujanan saya kembali ke kelas.
Bakda dari kelas, hujan menderas, saya membuka payung saya menuju parkiran dan memakai atasan jas hujan, lalu mencoba menerjang lebatnya hujan. Alhasil, di tempat di mana saya duduk terasa sangat dingin, dan akan lebih dingin sebentar lagi di perjalanan pulang.
Tabik.
Maaf jika sangat “wagu” dalam bercerita.
Terima kasih udah membaca, semoga harimu menyenangkan.
![]() |
Dokumentasi Pribadi - MUA |